PART 1
ARRIVAL
Saat ini telah hujan keras
yang memungkinkan pesawat mengalami turbelen yang diakitatkan oleh hantaman
angin dari sisi samping pesawat….. tret “dimohonkan kepada para penumpang untuk
mengenakan sabuk pengaman pesawat telah tiba di
bandara ngurah rai bali”pilot. “ah… seperti biasa, pesawat pasti akan
mengalami goncangan kecil yang diakibatkan angin bertiup dari sebelah selatan
badan pesawat”deddy ucap dalam hati. Setelah beberapa menit akhirnya pesawat
yang ditumpangi deddy mendarat sedikit keras. Terdengar dari speaker pesawat
pilot meminta maaf “kami atas nama kru pesawat lion air mohon maaf atas ketidak
nyamanan atas pendaratan yang kurang baik”. “ya… take easy pilot, yang penting
kita semua sudah mendarat dengan selamat” deddy. “kita telah sampai di bandara
ngurah rai bali, tidak ada perbedaan waktu antara Makassar dengan bali. Pesawat
telah mendarat namun dimohonkan penumpang tetap mengenakan sabuk pengaman
sampai lampu tanda pengaman dimatikan” pramugari. “ahh… akhirnya sampai juga”
deddy. Psssssssss, pintu pesawat terbuka tangga pun disiapkan dan para
penumpang turun satu persatu dengan jalan cepat yang dikarenakan hujan rintik
yang lumayan deras…., pada kali ini deddy menginjakkan kakinya di bandara
ngurah rai dengan tujuan meraih sebanyak banyaknya ilmu, mencari pengalaman
baru, berharap jatuh cinta dengan gadis
korea.
Itulah keinginannya saat dia berada dibali. Dengan menghadap kelangit dia
melihat semuanya gelap dan terasa sentuhan butiran hujan yang jatuh mengenai
wajahnya… akhirnya deddy pun berkata dalam hati… “jalan kedepan boleh gelap
tetapi saya yakin cepat atau lambat pasti akan menuai hasil yang mengharukan
seperti berubahnya langit yang gelap menjadi terang”. Bali mungkin bukan hal
yang asing lagi bagi deddy, karena ini sudah yang ketiga kalinya dia kesini.
Deddy pun melanjutkan langkahnya menuju ke tempat pengambilan bagasi (baggage
claim). Sekitar 10 menit lamanya akhirnya barangpun berdatangan satu persatu,
dan deddy menunggu koper miliknya yang berwarna coklat dan berlogokan polo.
“hmm, koper saya mana ya…., nah…. Ini dia koper saya…” deddy. “eghh, berat juga tas yang saya bawa ya….”
Deddy. Sambil bergegas deddy mengambul
sebuah hand phone di dalam ssayanya… “tut…tut…tut…tut… om swasti astu” “ siang
dewa… pa kabar? Ni saya deddy” sambil berfikir cepat dewa tak menyangka teman
lamanya ingin melanjutkan kuliahnya ke perguruan tinggi di Udayana Universitas…
“ oh ya ded, kabar saya baik kok. Sekarang lagi dimana? “ “yah… saya lagi
dibandara… menunggu ayah, btw (by the way) hmm ya udah nanti kalo urusan kuliah
saya sudah kelar kita maen surfing bareng lagi ya…” “ ok, ded saya tunggu” dewa
menutup teleponnya…
Tring…tring…
tek… “de… papa sudah sampai ditempat kedatangan”. Deddy” yah… saya segera
kesana pa..” . pa… terimah kasih sudah jemput saya, btw sekarang kita
kemana?... , kata deddy. “ sekarang papa antar deddy kerumah, karena papa mau
kembali ke kantor… trus kalau deddy mau keluar kunci motor ada di atas meja,
ok.” Jawab papa. Nah sekarang sudah
sampai… ingat kalau mau keluar jangan jauh-jauh sekitaran denpasar saja, karena
kalau papa pulang kita mau makan bersama di ca’asmo… ok. “siap komandan” jawab
deddy dengan tawa kecil. Ah akhirnya
sampai juga… hmm sepertinya di kamar saya tidak ada yang berubah… krr…krr…krr
(suara perut) wah… ini perut tidak bisa
diajak kompromi… baru sampai sudah bunyi… ah… atur barangnya nanti saja lah…
kunci motornya mana ya… nah ini dia, sekarang cari makan… iiiik…. Sepertinya
ada yang kurang saya malas makan sendiri… hm telfon dewa saja…. Tit..tit…tit… “lagi damana dewa?”, dewa “saya
lagi di rumah, ada apa?”, “ok… saya sekarang jemput kamu ya… bye”…. Beberapa
menit kemudian setelah sampai… pip..pip…pip, suara clakson…. “ya tunggu ded……kita
mau kemana?” , deddy “oh, sory tadi tidak sempat ngomong… tunjukin donk tempat
makan yang enak di denpasar… oh ya… sekalian juga tempat makan rujak, soalnya
saya lagi pengen makan rujak, kata deddy. “sip-sip” dewa. Setelah sampai deddy
yang sudah kelaparan langung masuk kedalam warung hero yang paling terkenal di
JL. Teuku umar. Hhhhmmmm makanan disini enak juga ya… walaupun bukan makanan
khas Bali yang penting enak. Bagaimana dewa
sekarang kita langsung pulang saja ya… rujaknya nanti
saya saja yang pergi beli sendiri… ok. Sekarang kita pulang.
Hari minggu pagi yang cerah… hmmm… pagi-pagi begini
enaknya makan apa ya? Sambil berkata dalam hati. Huh… ya… saya tahu… saya mau
makan bubur di lapangan Renon… karena kata Papa kalau di Denpasar, bubur yang
paling enak itu di Renon. So jadi, saya mau pergi ke renon… sekalian Berolahraga dan Cuci Mata
karena disana ada banyak cewek… hahaha, sahut deddy dalam hati. Setelah mencuci muka dan menggosok gigi deddy
pun langsung pergi. Setelah sampai disana mata deddy pun langsung melirik
kekiri dan kekanan… soalnya banyak cewe... mungkin kalau cewe ada dilangit
deddy pun melirik ke langit… hahaha… hmm becanda melulu, sahut deddy dalam
hati. Sambil makan saya memikirkan kuliah dan memikirkan wanita… soalnya
sangat banyak pilihannya… pusiiiiiiiiiiinnnnggggg.
Yah… Deddy bertekad di Bali akan belajar dengan rajin
dan tidak akan pernah mau mencari wanita karena itu membuat pikirannya tersita…
soalnya ketika saya menyukai seseorang saya dengan mudahnya memikirkan di terus
dan anehnya ketika saya memikirkaannya saya pasti telah jatuh cinta dengan dia,
dan juga wanita itu saya yakini memiliki perasaan yang sama dengan saya. dan
saya tahu itu benar… so jadi, saya tidak ingin mencari kekasih… tetapi ketika
saya menemukannya maka saya akan berusaha menjaga dan memperhatikannya…
Hmm, kita lihat saja kedepannya bagaimana, tapi yang
pastinya saya berharap sesuatu yang baik akan menghampiri setiap jalan
kehidupan saya… keep that all memories, when that time its come… I would to
remember it.
No comments:
Post a Comment